Prospek Saham PT Mark Dynamics Indonesia (MARK)

Sektor healthcare merupakan sektor yang diuntungkan covid 19. Sayangnya hampir semua emiten di sektor tersebut sudah overvalued sehingga tidak layak invest. Hal tersebutlah yang membuat penulis merasa beruntung ketika menemukan MARK ini. Meskipun perusahaan bergerak di sektor basic industry, perusahaan sangat diuntungkan dengan adanya pandemi. Bagaimana dengan valuasinya? Saat ini perusahaan diperdagangkan diharga 1060/ lembar yang setara dengan market cap 4T. Perusahaan diproyeksikan akan menghasilkan laba 400M di tahun 2021 dan 500M di tahun 2022 yang berarti PER 8x berdasarkan proyeksi kinerja 2022. Untuk ukuran fast grower maka valuasi tersebut murah banget. Sebelum covid saja, perusahaan konsisten membukukan pertumbuhan penjualan 40% setiap tahun. Saat covid? MARK membukukan pertumbuhan penjualan diatas 100% di tahun 2021. Bagaimana dengan masa depannya? Mari kita bahas.


PT. Mark Dynamics Indonesia merupakan produsen hand former (cetakan sarung tangan) nomor 1 di dunia dan menguasai lebih dari 40% pangsa pasar global. Produk dari MARK tergolong superior dimana cetakan sarung tangan MARK bisa digunakan 10.000 kali, dibanding kompetitornya yang rata-rata hanya 8.000 kali. Hal tersebutlah yang membuat produk perseroan mendapat respon positif dari pasar, sampai perusahaan kesulitan memenuhi orderan. Penulis sendiri lebih suka berinvestasi di perusahaan yang kesulitan memenuhi orderan (saking banyaknya), dibanding perusahaan yang susah payah mencari customer. MARK mengalami pertumbuhan kapasitas (CAGR 21%) yang pesat sejalan dengan permintaan (CAGR 22%). Kapasitas perusahaan yang pada akhir 2020 sebesar 740.000 unit per bulan telah meningkat menjadi 1.800.000 unit per bulan di akhir 2021. Hal tersebut terjadi seiring pengoperasian pabrik ke 3 perusahaan, guna memenuhi pesanan dari pelanggan.


Pelanggan dari MARK adalah pabrik besar sarung tangan dunia seperti Hartalega, Top Glove, dan Blue Sail, yang juga sedang giat meningkatkan kapasitas mereka. Sebagai contoh meningkatnya kapasitas produksi Top Glove berarti semakin banyak sarung tangan yang akan diproduksi, dan berujung pada semakin banyak demand terhadap cetakan sarung tangan. Secara geografis penjualan MARK terbagi menjadi Malaysia (50%), China (25%), Thailand (15%), Vietnam (5%), Indonesia (3%), dan others (2%). MARK sendiri memiliki pabrik-pabrik yang berlokasi di Sumatera Utara. Dengan lokasi yang strategis, MARK dapat memanfaatkan efisiensi biaya dan waktu pengiriman produk sehingga kepuasan pelanggan tinggi. 


Kontrak penjualan MARK sangat menarik. Semua produk MARK hingga Juli 2022 sudah sold out, as of November 2021. Hal tersebut membuat kita optimis akan tercapainya target 2022 yaitu penjualan 1,6T dan laba bersih 500M. Penulis sendiri malah merasa MARK dapat melampaui target tersebut. Secara keuangan, perusahaan juga sangat sehat dengan modified DER hanya 30%. Lantas semua hal diatas terdengar sempurna, apakah ada hal yang perlu kita khawatirkan terkait MARK ini? Jawabannya ada yaitu apakah setelah covid berakhir, demand produk perusahaan akan menurun? Bila iya tentu laba perusahaan akan ikut turun dan harga sahamnya akan mengikuti. Untungnya demand terhadap sarung tangan diprediksi akan terus meningkat seperti yang terlampir pada gambar dibawah ini.



Concern berikutnya adalah meski MARK tergolong murah, namun dia tidak tergolong murah banget. Namun penulis mentoleransinya mengingat potensi growth MARK yang bagus. Bagaimana pendapat anda terkait MARK ini? Apakah anda tertarik? Sekian untuk artikel kali ini dan semoga bermanfaat.


Salam Cuan,

Filbert


Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Jatuh Bangun 2023

Dilemma (Case Study)

Artikel KKGI