Prospek Saham PT Panca Budi Idaman (PBID)
Bila ditanya terkait preferensi saham, penulis sendiri lebih menyukai perusahaan dengan market cap kecil (dibawah 4T) dibanding perusahaan blue chip dikarenakan potensi growth nya. Namun tentu kita bukan sembarang memilih perusahaan, melainkan kita perlu mencari perusahaan yang berfundamental bagus. Dalam hal ini idealnya adalah perusahaan yang bisnisnya sederhana, labanya terus bertumbuh, hutangnya rendah, dan memiliki competitive advantage. Poin tambahan bila perusahaan juga rajin membagi dividen. Dan kebetulan PT. Panca Budi Idaman memenuhi semua kriteria diatas. Laba perusahaan terus bertumbuh meskipun terjadi pandemi dengan ROE konsisten dikisaran 20% yang sangat menakjubkan. Selain itu perusahaan rajin membagikan dividend dengan yield 6%. Good newsnya sahamnya saat ini dihargai pada 1625/ lembar yang mencerminkan PER 7,12x. Mari kita ulas lebih dalam.
PBID merupakan market leader di consumer packaging dengan market share 32%. Perusahaan memproduksi plastik dengan merk Tomat, Wayang, Sparta dan juga produk seperti gelas plastik, piring plastik, kemasan plastik heavy duty, dan dus kue. Penulis sendiri menyukai PBID dikarenakan moat perusahaan cukup besar, yaitu produknya yang gak ada penggantinya. Berbeda dengan plastik kresek yang besar dan tebal, yang sudah dilarang di supermarket dan toko swalayan, PBID memproduksi plastik kresek yang kecil dan tipis untuk bungkus makanan, aneka jajanan, dan buah yang memang tidak ada penggantinya juga. Selain itu perlu kita ketahui kalau plastik itu aslinya murah banget bila dibanding dengan kemasan kertas, yang semakin memperkuat posisi PBID. Hal tersebutlah yang membuat penulis merasa meski harga minyak naik tinggi (bahan baku plastik utamanya minyak), seharusnya PBID dapat pass on kenaikan tersebut kepada customer.
Saat ini perusahaan memiliki lebih dari 12.000 pelanggan toko dan diperkirakan akan meningkat seiring dengan ekspansi perusahaan ke wilayah Indonesia Timur. Pada akhir Desember 2021, perusahaan membeli lahan seluas 60 ribu meter² yang akan digunakan sebagai gudang distribusi untuk menfasilitasi ekspansi yang akan dilakukan. Prospek perusahaan tergolong cerah seiring dengan berkembangnya sektor makanan dan minuman, sektor e-commerce, food delivery, dan sektor agroindustri. Manajemen menargetkan pertumbuhan penjualan 10-15% di tahun 2022, dengan target net profit margin (NPM) 10-12%. Penulis sendiri memprediksi EPS PBID akan naik menjadi 270 tahun ini. Bagaimana dengan neraca perusaan? Dengan DER yang cuma 28% maka perusahaan sangat sehat secara keuangan. Itulah juga alasan mengapa perusahaan bisa membagikan dividen dengan jumlah yang cukup besar. Sekarang mari kita bahas beberapa kelemahan dari PBID. Pertama adalah sahamnya yang kurang ramai (coba bandingkan dengan ISSP) yang membuat kita mungkin harus lebih bersabar menunggu market mengapresiasi harga saham. Hal tersebut dapat dilihat dari sahamnya yang kurang liquid, sehingga beberapa big fund enggan untuk masuk. Yang kedua adalah kebijakan pemerintah yang berencana menerapkan cukai plastik. Namun kebijakan tersebut sudah 2 tahun masih maju mundur di DPR, sehingga untuk sekarang kita bisa abaikan dulu. Ketiga, valuasi PBID meskipun murah tidak bisa dibilang murah banget mengingat PBV nya sekarang yang 1,48x.
Lantas apa yang harus kita lakukan? Penulis sendiri saat ini ada posisi sedikit di PBID dan berencana untuk hold jangka menengah. Saya sendiri cukup optimistis perusahaan dapat mempertahankan ROE 20% untuk beberapa tahun kedepan dan semoga akan melirik perhatian banyak investor. Sekian untuk artikel kali ini dan Tuhan memberkati.
Salam Cuan,
Filbert
Comments
Post a Comment