APLN Jual Mal CP. Apakah Menjadi Menarik?
Fokus ke key variables saja. Saya compare 22Q2 and 22Q3. Artikel ini akan membahas dari sisi earning power. Kalau dari segi asset play memang betul dia murah. Namun apakah perusahaan akan mampu mencetak laba signifikan di masa mendatang?
Step 1: What Happened?
Jual CP 4,08T dan COGS 1,06T maka laba 3,02T. Ini story utama dia kan. Dan benar di aset, properti investasi (mal, kantor, ruko, hotel) ada penurunan 1,09T. Trus duitnya kemana?
Kalau saya cek cash flow statement ketemu CFO 22Q3 only 3,8T. Artinya duitnya dia udh dapet ya. Tapi kenapa cash dia cuma berubah dari 1,04T jadi 1,76T alias cuma naik 720M? Bukannya harusnya naik 4T?
Step 2: Hutang Berbunga
Hutang yang berbahaya itu hutang berbunga. Kalau istilah saya HOPSS (pas les privat, ada bljr ini nanti). Compare lah HOPSS mereka
22Q2: 10,19T
22Q3: 8,37T
So hutang berbunga ada berkurang 1,82T, and cash nambah 720M. Totalnya 2,54T. Padahal tadi terima duit 4T. And logicnya hutang sebejibun harusnya duit lari ke cash/ lunasi hutang dong. Kok saya ada bad feeling?
Step 3: Entitas Asosiasi ?
Di 22Q3 only, ada cash dikeluarin buat investasi 1,08T. Lah apa ini? Ternyata ada investasi di entitas asosiasi 1T. Cek catatan kaki, ternyata dia jual 4T, and beli lagi 29% mal CP senilai 1T. Puzzle Solved.
Step 4: Balance Sheet
Ya intinya harapannya balance sheet dia jadi lbh sehat skrg, apakah iya? Hutang berbunga dia masih sebejibun lo di 8,37T. Rate 9-11% yg Rupiah and 6% yg $. Ambil rata 10% aja, ini fair berhubung kt take into account pelemahan rupiah. Beban bunga 840M/ year.
Step 5: Conclusion
Let's say GPM 50%, kalau dia bisa sales kaya 2017 yaitu 7T (sangat sulit ini), maka GP 3,5T. Expenses dkk 2,4T misal. Jadi profit 1,1T berbanding market cap 3,7T. Wah mantap sekali ini. Namun pertanyaan saya kembali "seberapa yakin anda dia bisa sales 7T"?
Masalahnya if sales hanya 5T (ini susah juga), GP 2,5T, NP nya nearly 0. Sudah take into account balance sheet yg membaik.
Notes:
-Sales 22Q3 excluding mal ada di 3,3T. Di annualized jadi 4,4T.
-Lalu di 2017 kenapa laba dan revenue bisa jumbo? Pertama kinerja emg good, revenue tinggi 7T. Namun ada one time revenue yaitu penjualan tanah jumbo 1,4T. Kalau ini di exclude sisa 5,6T. Lalu terkait laba ada booster dari penjualan Pullman CP, 920M laba darisana.
Step 1: What Happened?
Jual CP 4,08T dan COGS 1,06T maka laba 3,02T. Ini story utama dia kan. Dan benar di aset, properti investasi (mal, kantor, ruko, hotel) ada penurunan 1,09T. Trus duitnya kemana?
Kalau saya cek cash flow statement ketemu CFO 22Q3 only 3,8T. Artinya duitnya dia udh dapet ya. Tapi kenapa cash dia cuma berubah dari 1,04T jadi 1,76T alias cuma naik 720M? Bukannya harusnya naik 4T?
Step 2: Hutang Berbunga
Hutang yang berbahaya itu hutang berbunga. Kalau istilah saya HOPSS (pas les privat, ada bljr ini nanti). Compare lah HOPSS mereka
22Q2: 10,19T
22Q3: 8,37T
So hutang berbunga ada berkurang 1,82T, and cash nambah 720M. Totalnya 2,54T. Padahal tadi terima duit 4T. And logicnya hutang sebejibun harusnya duit lari ke cash/ lunasi hutang dong. Kok saya ada bad feeling?
Step 3: Entitas Asosiasi ?
Di 22Q3 only, ada cash dikeluarin buat investasi 1,08T. Lah apa ini? Ternyata ada investasi di entitas asosiasi 1T. Cek catatan kaki, ternyata dia jual 4T, and beli lagi 29% mal CP senilai 1T. Puzzle Solved.
Step 4: Balance Sheet
Ya intinya harapannya balance sheet dia jadi lbh sehat skrg, apakah iya? Hutang berbunga dia masih sebejibun lo di 8,37T. Rate 9-11% yg Rupiah and 6% yg $. Ambil rata 10% aja, ini fair berhubung kt take into account pelemahan rupiah. Beban bunga 840M/ year.
Step 5: Conclusion
Let's say GPM 50%, kalau dia bisa sales kaya 2017 yaitu 7T (sangat sulit ini), maka GP 3,5T. Expenses dkk 2,4T misal. Jadi profit 1,1T berbanding market cap 3,7T. Wah mantap sekali ini. Namun pertanyaan saya kembali "seberapa yakin anda dia bisa sales 7T"?
Masalahnya if sales hanya 5T (ini susah juga), GP 2,5T, NP nya nearly 0. Sudah take into account balance sheet yg membaik.
Notes:
-Sales 22Q3 excluding mal ada di 3,3T. Di annualized jadi 4,4T.
-Lalu di 2017 kenapa laba dan revenue bisa jumbo? Pertama kinerja emg good, revenue tinggi 7T. Namun ada one time revenue yaitu penjualan tanah jumbo 1,4T. Kalau ini di exclude sisa 5,6T. Lalu terkait laba ada booster dari penjualan Pullman CP, 920M laba darisana.
Salam Cuan,
Filbert
Comments
Post a Comment