Memposisikan Diri Sebagai Manajemen
Sesuai judulnya, hal tersebut merupakan critical thinking yang perlu kita lakukan sebelum decision making investasi. Agar lebih jelas kita langsung masuk ke case study saja.
1. GGRM
Ketika covid terjadi dan daya beli masyarakat sedang lemah, apakah kita berani menaikan harga untuk full pass on kenaikan cukai? Jawabannya tentu unlikely. Dan ketika ekonomi mulai membaik tentu masuk akal sekali kalau perusahaan mulai menaikan harga. Dan itulah yang dilakukan secara agresif sejak akhir 2022. Dampak dari kenaikan harga agresif ada 2 yaitu 1.) profit/ batang naik signifikan; 2.) volume penjualan terkena hit. Berhubung nomor 1 memiliki efek yang lebih dominan, alhasil laba GGRM meningkat signifikan.
Next kita akan mencoba berfikir what's next. Volume penjualan GGRM yang dulunya 20M batang per kuartal turun menjadi 14,9M di Q2. Disini manajemen punya 2 opsi.
A: Puas dengan EPS 3.500 di 2023 dan 2024, serta mencoba mempertahankan market share di 16M/ kuartal.
B: Kembali agresif menaikan harga agar EPS 2023: 3.500, EPS 2024: 4.500, namun market share harus tergerus ke 13M/ kuartal.
Kalau kita memposisikan diri sebagai anak muda lulusan Amrik sebagai decision maker, maka decision yang diambil condong ke B. Tapi bila kita memposisikan diri sebagai BOD GGRM, maka decision A lebih likely. So dari sini kita bisa raba GGRM akan menaikan harga seadanya untuk pass on cukai and menutupi penurunan volume. Intinya maintain EPS 3.500, toh dari dividend family sudah sangat kenyang kan.
2. WIIM
Kita tahu SKM last year sudah 2,98M batang dimana this year dikuota exactly 3M batang. Lantas bila kita jadi manajemen apa saja possible moves yang bisa kita lakukan? Pertama SKM menaikan harga dimana itu yang dilakukan sejak awal tahun. Kedua SKT and Filter di boost berhubung mereka punya room to grow.
Nah bila manajemen ingin boost SKT, apa yang akan mereka lakukan? Logicnya mereka akan mengerem kenaikan harga SKT untuk attract market share, dan ketika market share sudah established baru lah mulai perlahan menaikan harga. Dan itulah yang dilakukan melalui Arja. Kalian bisa cek di online, harganya 9.600/12 batang. And dari awal tahun memang belum naik harga.
3. ADES
Bila anda jadi manajemen apa yang akan anda lakukan untuk boost segmen Makarizo? Bila anda jadi manajemen strategi ekspansi apa yang akan anda pilih untuk develop produk snack korea? Apakah langsung agresif install mesin untuk semua lini produk, atau test market terlebih dahulu dengan jasa maklon toko sebelah? Mana yang lebih wise?
4. MAPA
Bila anda jadi manajemen, bagaimana cara anda penetrate market Filipina? Apakah lebih wise membuka banyak booth di mal, dimana kontrak sewanya bisa saja harus 5 tahun. Or lebih wise melakukan sistem store in store (titip barang ke department store) dimana kita kirim barang dan terima beres dari bagi hasil penjualan?
Kesimpulan
So dari framework diatas kita bisa menjawab "what's the logical thing to do" yang akan manajemen lakukan. And saya yakin bila kita yang nobody saja kepikiran, maka manajemen yang sehari hari terlibat dalam operasional pasti juga kepikiran. Akankah dilakukan atau tidak, nobody knows. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk memantau emiten secara berkala. Sekian dan terima kasih.
Comments
Post a Comment